BELAJAR DARI YEFTA
Kayaknya gak begitu banyak yang mengenal nama nabi Yefta. Waktu aku search pakai Alkitab handphone nama Yefta, cuma ketemu 27 (25 ada di Hakim-Hakim, 1 di 1 Samuel, dan 1 lagi ada di Ibrani). Hehehe.. Ini jadi bukti kalau nabi ini tidak begitu beken.
Waktu aku cari di internet mengenai cerita Yefta, sepertinya cerita yang terkenal itu mengenai nazar Yefta kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya. (Hakim-hakim 11:30-31) Tapi aku tidak akan membahasa tentang itu, mungkin lain waktu. Kali ini aku tergerak untuk membahas tentang makna di balik nama Yefta yang aku dapat ketika mengikuti ibadah shofat to the nation 11 Juni 2011. Hmm sepertinya menarik. Ya gak ya gak? *wink2
Waktu aku cari di internet mengenai cerita Yefta, sepertinya cerita yang terkenal itu mengenai nazar Yefta kepada Tuhan untuk mempersembahkan anaknya. (Hakim-hakim 11:30-31) Tapi aku tidak akan membahasa tentang itu, mungkin lain waktu. Kali ini aku tergerak untuk membahas tentang makna di balik nama Yefta yang aku dapat ketika mengikuti ibadah shofat to the nation 11 Juni 2011. Hmm sepertinya menarik. Ya gak ya gak? *wink2
Gambar ilustrasi Yefta dan putrinya
Sumber: http://seputartentangalkitab.blogspot.com/2011/01/tarian-kematian.html
Sumber: http://seputartentangalkitab.blogspot.com/2011/01/tarian-kematian.html
Nama Yefta di dalam bahasa inggris disebut Jephthah yang artinya whom God sets free. (http://www.christiananswers.net/dictionary/jephthah.html) Tapi selain itu Pak Joel Harahap menyebutkan bahwa arti nama Yefta itu adalah forgiving man atau orang yang mengampuni.
Dalam Hakim-Hakim 11:1 dikatakan "Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal.." Kata tetapi itu menunjukkan sisi gelap si Yefta, yaitu ia anak perempuan sundal. Gak cuma itu, setelah besar si Yefta diusir pula sama bapaknya si Gilead. Bagaimana gak gelap tuh masa lalunya Yefta?
Akan tetapi Yefta yang mau terkurung di dalam sisi gelapnya itu. Ia memiliki hati yang mengampuni. (Hakim-Hakim 11:9) Ketika tua-tua Gilead datang lagi kepadanya dan mengajak berperang melawan bani Amon, dia memilih untuk bersifat terbuka dengan mengampuni ayahnya dan ikut berperang. Artinya Tuhan memberi kesempatan padanya untuk mengampuni dan dia menggunakan kesempatan itu. Bukan malah jual mahal terus gak mau ikutan perang ngelawan bani Amon.
Seperti halnya Yefta yang memiliki "tetapi-tetapi" di hidupnya, kehidupan kita pasti ada kata "tetapi". Setiap dari kita pasti punya sisi gelap dong? Dosa atau apapun yang mungkin dulu kita perbuat atau orang lain lakukan perbuat terhadap kita, baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan ikhlas maupun dengan tidak ikhlas, mungkin menghantui di diri kita. Karena kenyataannya gak ada manusia yang sempurna.
Sisi gelap seseorang itu akan terbawa-bawa terus selama kita tidak melepaskannya. Bahkan orang yang memiliki sisi gelap atau merasa tersakiti di kehidupannya yang dulu akan cenderung menyakiti orang lain. Hurt people hurt people. (benar gak ya spellingnya hehe)
Yang paling penting adalah kita menggunakan kesempatan yang diberikat Tuhan untuk terbebas dari sisi gelap tersebut. Ampuni diri sendiri, ampuni orang lain, ambil kesempatan yang diberikan Tuhan untuk berubah menjadi lebih baik. Jangan jatuh bangun jatuh bangun, ntar kayak lagu Meggy Z. Hehe..
Pada Hakim-Hakim 11:11 dikatakan bahwa Yefta akhirnya mengikuti tua-tua Gilead dan dia membawa seluruh persoalannya kepada Tuhan. Artinya setelah kamu menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan itu, sisanya serahkan kepada Tuhan. Tuhan yang akan menjaga keputusanmu dan membangkitkan imanmu. Bahkan seperti Yefta yang pada akhirnya berhasil mengalahkan bani Amon, begitu pula kamu akan bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam hidupmu.
GBU
Dalam Hakim-Hakim 11:1 dikatakan "Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal.." Kata tetapi itu menunjukkan sisi gelap si Yefta, yaitu ia anak perempuan sundal. Gak cuma itu, setelah besar si Yefta diusir pula sama bapaknya si Gilead. Bagaimana gak gelap tuh masa lalunya Yefta?
Akan tetapi Yefta yang mau terkurung di dalam sisi gelapnya itu. Ia memiliki hati yang mengampuni. (Hakim-Hakim 11:9) Ketika tua-tua Gilead datang lagi kepadanya dan mengajak berperang melawan bani Amon, dia memilih untuk bersifat terbuka dengan mengampuni ayahnya dan ikut berperang. Artinya Tuhan memberi kesempatan padanya untuk mengampuni dan dia menggunakan kesempatan itu. Bukan malah jual mahal terus gak mau ikutan perang ngelawan bani Amon.
Seperti halnya Yefta yang memiliki "tetapi-tetapi" di hidupnya, kehidupan kita pasti ada kata "tetapi". Setiap dari kita pasti punya sisi gelap dong? Dosa atau apapun yang mungkin dulu kita perbuat atau orang lain lakukan perbuat terhadap kita, baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan ikhlas maupun dengan tidak ikhlas, mungkin menghantui di diri kita. Karena kenyataannya gak ada manusia yang sempurna.
Sisi gelap seseorang itu akan terbawa-bawa terus selama kita tidak melepaskannya. Bahkan orang yang memiliki sisi gelap atau merasa tersakiti di kehidupannya yang dulu akan cenderung menyakiti orang lain. Hurt people hurt people. (benar gak ya spellingnya hehe)
Yang paling penting adalah kita menggunakan kesempatan yang diberikat Tuhan untuk terbebas dari sisi gelap tersebut. Ampuni diri sendiri, ampuni orang lain, ambil kesempatan yang diberikan Tuhan untuk berubah menjadi lebih baik. Jangan jatuh bangun jatuh bangun, ntar kayak lagu Meggy Z. Hehe..
Pada Hakim-Hakim 11:11 dikatakan bahwa Yefta akhirnya mengikuti tua-tua Gilead dan dia membawa seluruh persoalannya kepada Tuhan. Artinya setelah kamu menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan itu, sisanya serahkan kepada Tuhan. Tuhan yang akan menjaga keputusanmu dan membangkitkan imanmu. Bahkan seperti Yefta yang pada akhirnya berhasil mengalahkan bani Amon, begitu pula kamu akan bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam hidupmu.
GBU
👍👍👍
ReplyDelete